Pernahkah Anda grogi atau nervous atau mengalami demam panggung saat harus berbicara di depan orang banyak? Saya yakin pernah. Nah bagaimana mengatasinya?
Demam panggung adalah hal yang lumrah dialami setiap orang.
Sebelum seseorang menjadi pembicara handal pastilah pernah menjadi pembicara
yang biasa-biasa saja. Namun, ketekunanlah ia bisa berpidato dengan baik dan
lancar.Tentu saja diiringi belajar dan berlatih secara intensif, dan bisa menunjukkan bahwa ia harus bisa. Dengan semangat
membaja serta agar dapat menggapai sejuta impian,
seseorangpunya semangat untuk maju.
|
Sebelum kita tahu cara mudah mengatasi
deman panggung, ikuti cerita di bawah ini…
Setiap perayaan ulang
tahun kemerdekaan desaku mengadakan acara saresehan yang dihadiri warga satu
RT. Segala persiapan dilaksanakan mulai dari persiapan penggung sampai
persiapan acara. Beberapa orang telah dipilih untuk mengisi acara, mulai
sambutan dan acara hiburan. Pak Agus terpilih sebagai ketua panitia dan beliau
menyanggupinya. Acara pun disusun dengan cermat agar acara berjalan semestinya.
Pak agus juga dihimbau agar mempersiapkan sambutan.
Hari H telah tiba, Acara
dimulai dengan hiburan anak-anak dilanjutkan acara inti yaitu perayaan 17-an.
Setelah pembukaan tentu saja dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia. Sang
pembawa acara mempersilahkan ketua panitia untuk menyampaikan sambutan. Namun
apa … Saudara-Saudara. Pak Agus tidak hadir di acara tersebut. Waduh.. pembawa
acara bingung mengatasi peristiwa tersebut. Kemudian pembawa acara mempersilahkan
wakil ketua untuk menyampaikan sambutan. Apa yang terjadi…?Pembawa acara semakin
panik karena wakil ketua enggan untuk maju ke podium. Serentak warga dibuat
panik, suasana tak terkendali bagaikan di tengah pasar, ramainya suasana saat
itu.Sesaat kemudian…Tak ada
rotan akarpun jadi… akhirnya, salah satu panitia yang sebenarnya bukan panitia
maju. Usut punya usut ternyata Pak Agus tidak berangkat pada acara tersebut
karena sakit dan penyebabnya takut untuk memberi sambutan.Selain cerita di atas,
saya pun mempunyai pengalaman menarik. Saat itu ada acara ujian skripsi, saya
harus mempertanggungjawabkan skripsi yang telah saya buat di depan dosen yang
jumlahnya ada tiga orang dan di depan teman-teman kuliah satu kelas. Walaupaun
saya sudah mempersiapkan materi, rasa grogi tetap ada. Dan kejadian aneh
beberapa menit sebelum acara saya rasanya ingin buang air kecil terus
menerus. Nah.. itulah Grogi.. memang hal yang lumrah dialami siapa saja.Selain itu, teman saya
yang bernama Bu Rina juga begitu, takut menjadi pembina upacara bendera,
padahal ia menjadi guru sudah bertahun-tahun. Belum lagi tetanggaku
seorang ibu takut kalau disuruh berbicara memimpin acara di kampungnya padahal
ia sebagai ibu ketua PKK.Hemm,
masih banyak cerita lain yang mengisahkan bahwa seseorang sangat takut
seolah-olah berbicara itu benar-benar momok yang menakutkan, bagaikan orang
dikejar harimau karena sangat takutnya. Namun, bila ada niat agar dapat
mengatasai permasahan tersebut dan ada kemauan belajar insyaallah pemasalahan demam
panggung akan teratasi.
“Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda alami”. ( Aldous Huxley)
|
Apa saja penyebab demam penggung?
Penyebab kita demam panggung
adalah pengalaman kita kurang dan keberanian menaklukan hati sangat minim. Kita
kadang kurang berani berlatih, apabila suatu saat ditunjuk untuk berbicara
dalam even -even kecil, misalnya, rapat tingkat RT, Karang Taruan, atau
perkumpulan yang ruang lingkupnya di daerah sendiri. Kadang kita masih
melemparkan pada orang lain Padahal hal itu kesempatan emas yang dapat menjadi
pembelajaran bagi kita untuk mengembangkan ilmu dan belajar menentang ketakutan
yang ada diri sendiri.
Masalah materi pembicaraan kadang jadi sumber mencari alasan untuk
menghindar untuk tampil. “Saya gak siap, takut, minder dan deg-degan serta
grogi dilihat orang banyak,” kata mereka. Banyak deh alasan. Nah.. kurangnya
pengalaman tersebut menjadi penyebab utama demam panggung.
“Kemenangan yang paling indah adalah bisa menaklukan hati sendiri” ( La Fontaine )
Ciri -cirinya gimana sih?
Ciri-ciri
orang demam panggung adalah tangan
berkeingat, jantung berdetak kencang, perasaan tak tenang, rasa gelisah tinggi,
ingin buang air terus-menerus, pipi merahdan lain –lain.
Cara mengatasinya gimana?
Nah… saya akan berbagi pengalaman mengatasi deman panggung agar
kita benar-benar berani berbicara dengan
tenang. Jangan sampai kita berbicara seperti dililit ular dan jangan sampai
pendengar kecewa lalu meninggalkan acara sebelum selesai.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar kita tidak demam
panggung lagi. Namun, perlu diketahu bahwa pelajaran ini jangan dianggap
semudah membalikkan tangan saja tapi perlu berlatih dengan sungguh -sungguh.
1. Persiapan.
Selain persiapan mental, persiapkan juga materi yang akan
dibicarakan. Kita bisa membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi atau
mengunggah di internet. Buat kerangka materi dengan menuliskan hal-hal penting/
garis besar materi. Cari materi yang kita kuasai.
2. Latihan
Kita harus berani berlatih, bisa latihan sendiri atau berlatih bicara dalan acara acara kecil misal, pertemuan
RT atau rapat-rapat kecil. Kita belajar bertanya, mengusulkan sesuatu, dari
hal-hal yang kecil lama kelamaan bicara dalam lingkup yang lebih besar. Dari
hal-hal yang kecil kita bisa belajar
menaklukkan ketakutan dan belajar dengan pengalaman.
3. Percaya diri
Percaya diri memegang peranan penting, kita percaya bahwa kita
bisa dengan kemampuan diri sendiri. Dan harus yakin bahwa kemampuan bisa melenyapkan grogi.
Pilih topik yang kita kuasai dan pernah mengalaminya. Dan anda yakin bahwa kita tidak sendiri serta yakin akan bisa bicara, dan hal ini kita anggap
sebagai pengalaman yang harus dijalani. Kalu gagal ini merupakan pembelajaran
berharga bagi diri kita,selain itu anda yakin bahwa pengalaman adalah guru yang
terbaik.
4. Tenangkan pikiran /konsentrasi.
Ketenangan dan tidak gelisah adalah modal utama berbicara di depan
orang banyak. Konsentrasi pada satu hal. Jangan memikirkan hal-hal lain. Tarik
napas dalam-dalam agar hati tenang. Dan tak
kalah pentingnya adalah berdoa.
Serta saat itu juga keluarkan energi yang ada.
5. Bersikaplah rileks,
Rileks dapat kita ciptakan dengan cara humor ringan, cara ini akan mengendorkan pikiriran dan dapat menetralisrir pikiran sehingga anda tidak tegang.
Rileks dapat kita ciptakan dengan cara humor ringan, cara ini akan mengendorkan pikiriran dan dapat menetralisrir pikiran sehingga anda tidak tegang.
Selamat mencoba !! Anda pasti bisa dan tidak akan takut lagi untuk mencoba dan mencoba dan selanjutkan Anda akan dibanggakan orang bak bintang di panggung.
"Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil."(Mario Teguh )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !